Jumat, 27 Juli 2012

Penelitian Kausal-Komparatif dan Eksperimen Sungguhan


Penelitian Kausal-Komparatif  (Causal-Comparative Research)

A.    Tujuan

Tujuan dari penelitian kausal-komparatif adalah untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan cara berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada dan mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Hal ini berlainan dengan metode eksperimental yang mengumpulkan datanya pada waktu kini dalam kondisi yang dikontrol.


B.    Contoh-contoh
  • Penelitian mengenai faktor-faktor yang menjadi ciri-ciri pribadi yang gampang dan tidak gampang mendapat kecelakaan dengan menggunakan data yang berwujud catatan-catatan yang ada pada perusahaan asuransi.
  • Mencari pola tingkah laku dan prestasi belajar yang berkaitan dengan perbedaan umur pada waktu masuk sekolah, dengan cara menggunakan data deskriptif mengenai tingkah laku dan skor test prestasi belajar yang terkumpul sampai anak-anak yang bersangkutan berada di kelas VI SD.
  • Penelitian untuk menentukan ciri-ciri guru yang efektif dengan mempergunakan data yang berupa catatan mengenai sejarah pekerjaan selengkap mungkin.


C.    Ciri-ciri pokok

Penelitian kausal-komparatif bersifat ex post facto, artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung (telah lalu). Penelitian mengambil satu atau lebih akibat (sebagai “dependent variables”) dan menguji data itu dengan menelusur kembali ke masa lampau untuk mencari sebab-sebab, saling hubungan dan maknanya.

Keunggulan-keunggulan :
  1. Metode kausal-komparatif adalah baik untuk berbagai keadaan kalau metode yang lebih kuat, yaitu metode eksperimental, tak dapat digunakan ketika: a) Apabila tidak selalu mungkin untuk memilih, mengontrol dan memanipulasikan faktor-faktor yang perlu untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat secara langsung.b) Apabila pengontrolan terhadap semua variabel kecuali variabel bebas sangat tidak realistis dan dibuat-buat, yang mencegah interaksi normal dengan lain-lain variabel yang berpengaruh.c) Apabila kontrol di laboratorium untuk berbagai tujuan penelitian adalah tidak praktis, terlalu mahal, atau dipandang dari segi etika  diragukan/ dipertanyakan.
  2. Studi kausal-komparatif menghasilkan informasi yang sangat berguna mengenai sifat-sifat gejala yang dipersoalkan: apa sejalan dengan apa, dalam kondisi apa, pada perurutan dan pola yang bagaimana, dan yang sejenis dengan itu.
  3. Perbaikan-perbaikan dalam hal teknik, metode statistik, dan rancangan dengan kontrol parsial, pada akhir-akhir ini telah membuat studi kausal-komparatif itu lebih dapat dipertanggungjawabkan.
Kelemahan-kelemahan :
  1. Kelemahan utama setiap rancangan ex post facto adalah tidak adanya kontrol terhadap variabel bebas. Dalam batas-batas pemilihan yang dapat dilakukan, peneliti harus mengambil fakta-fakta yang dijumpainya tanpa kesempatan untuk mengatur kondisi-kondisinya atau memanipulasikan variabel-variabel yang mempengaruhi fakta-fakta yang dijumpainya itu. Untuk dapat mencapai kesimpulan yang sehat, peneliti harus mempertimbangkan segala alasan yang mungkin ada atau hipotesis-hipotesis saingan yang mungkin diajukan yang dimungkinkan mempengaruhi hasil-hasil yang dicapai. Sejauh peneliti dapat dengan sukses membuat justifikasi kesimpulannya terhadap alternatif-alternatif lain itu, dia ada dalam posisi yang secara relatif kuat.
  2. Adalah sulit untuk memperoleh kepastian bahwa faktor-faktor penyebab yang relevan telah benar-benar tercakup dalam kelompok faktor-faktor yang sedang diselidiki.
  3. Kenyataan bahwa faktor penyebab bukanlah faktor tunggal, melainkan kombinasi dan interaksi antara berbagai faktor dalam kondisi tertentu untuk menghasilkan efek yang disaksikan, menyebabkan masalah menjadi sangat kompleks.
  4. Suatu gejala mungkin tidak hanya merupakan akibat dari sebab-sebab ganda, tetapi dapat pula disebabkan oleh sesuatu sebab pada kejadian tertentu dan oleh lain sebab pada kejadian lain.
  5. Apabila saling hubungan antara dua variabel telah diketemukan, mungkin sulit untuk menentukan mana yang sebab dan mana yang akibat.
  6. Kenyataan bahwa dua atau lebih faktor saling berhubungan tidaklah selalu memberi implikasi adanya hubungan sebab-akibat. Kenyataan itu mungkin hanyalah karena faktor-faktor tersebut berkaitan dengan faktor lain yang tidak diketahui atau tidak terobservasi.
  7. Menggolong-golongkan subjek ke dalam kategori dikotomi (misalnya: golongan pandai dan golongan bodoh) untuk tujuan pembandingan, menimbulkan persoalan-persoalan, karena kategori-kategori seperti itu bersifat kabur , bervariasi dan tidak mantap. Seringkali penelitian yang demikian itu tidak menghasilkan penemuan yang berguna.
  8. Studi komparatif dalam situasi alami tidak memungkinkan pemilihan subjek secara terkontrol. Menempatkan kelompok yang telah ada yang mempunyai kesamaan dalam berbagai hal kecuali dalam hal dihadapkannya pada kepada variabel bebas adalah sangat sulit.

D.    Langkah-langkah pokok
  1. Mendefinisikan masalah
  2. Melakukan penelaahan kepustakaan
  3. Merumuskan hipotesis-hipotesis
  4. Merumuskan asumsi-asumsi yang mendasari hipotesis-hipotesis itu serta prosedur-prosedur yang akan digunakan
  5. Merancang cara pendekatannya, antara lain : a)    Pilihlah subjek-subjek yang akan digunakan serta sumber-sumber yang relevan, b)    Pilihlah atau susunlah teknik yang akan digunakan untuk mengumpulkan data, c) Tentukan kategori-kategori untuk mengklasifikasikan data yang jelas, sesuai dengan tujuan studi, dan dapat menunjukkan kesamaan atau saling hubungan
  6. Memvalidasikan teknik untuk mengumpulkan data itu dan menginterpretasi kan hasilnya dalam cara yang jelas dan cermat.
  7. Mengumpulkan dan menganalisis data
  8. Menyusun laporannya

Penelitian Eksperimen Sungguhan (True Experimental Research)

A.    Tujuan
Tujuan penelitian eksperimen sungguhan adalah: untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab-akibat. Dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimantal satu atau lebih kondisi perilakuan yang membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok control yang tidak di kenai kondisi perlakuan.

B.    Contoh-Contoh :
  1. Penelitian untuk menyelidiki pengaruh dua meted mengajar sejarah pada murid-murid kelas 3 SMA sebagai fungsi ukuran kelas (besar dan kecil) dan taraf intelegensi murid (tinggi, sedang, rendah).
  2. penelitian untuk menyelidikiefek program pencegahan penyalahgunaan obat terhadap sikap murid-murid SMP, dengan mengunakan kelompok eksperimen (yang dikenalkan dengan program itu) dan dengan mengunakan rancangan pretest-posttest dimana hanya separo dari mrid-murid itu secara random menerima pretest untuk menentukan seberapa besarnya perubahan sikap itu dapat dikatakan disebabkan oleh pretesting atau oleh program pendidikan
  3. penelitian untuk menyelidiki efek pemberian tambahan makanan di sekolah kepada murid-murid SD di suatu daerah dengan memperhatikan keadaan social ekonomi orang tua dan taraf intelegensi

C.    Ciri-ciri Experimantal Designs
  1. Menuntut pengaturan variable-variabel dan kondisi-kondisi experimental secara tertib-ketat, baik dengan control atau manipulasi langsung maupun dengan randomisasi
  2. Secara khas mengunakan kelompok control sebagai garis besar, untuk dibandingkan dengan kelompok-kelompok yang dikenai perlakuan experimental
  3. Memusatkan usaha pada pengontrolan varians : A.Untuk memaksimalkan varians variable yang berkaitan dengan hipotesis penelitian. B. Untuk meminimalkan varians variable pengganggu atau yang tidak di inginkan yang mungkin mempenggaruhi hasil exsperiment tetapi yang tidak menjadi tujuan penelitian  C. Untuk meminimalkan varians kekeliruan atau varians rambang, termasuk apa yang disebut kekeliruan pengukuran. Penyelesaian terbaik : pemilihan subyek secara rambang, penempatan subyek dalam kelompok-kelompok secara rambang, penentuan perlakuan eksperimental kepada kelompok secara rambang
  4. Internal validity adalah sine qua non untuk rancangan ini dan merupakan tujuan pertama metode experimental,
  5. Tujuan kedua metode experimental adalah external validity, yang penelitian ini ada beberapa jauh hasil-hasilnya dapat digenerlisasikan kepada subyek-subyek atau kondisi-kondisi yang semacam.
  6. Dalam Rancangan experimental yang klasik, semua variable penting diusahakan agar konstan kecuali variable perlakuan yang secara sengaja dimanipulasikan atau dibiarkan bervariasi.
  7. Walaupun cara pendekatan eksperimental itu adalah yang paling kuat karena cara itu memungkinkan untuk mengontrol variable-variabel yang relevan, namun cara ini juga paling restriktif dan dibuat-buat. Ciri inilah yang merupakan kelemahan utama kalau metode ini digunakan kepada manusia dalam dunianya , karena manusia sering dibuat lain apabila tingkahlakunya dibatasi secara artificial, dimanipulasikan atau diobserfasi secara sistematis atau di evaluasi  
D.    Langkah-langkah pokok
  1. Lakukan survai kepustakaan yang relevan bagi masalah yang akan di garap
  2. Identifikasi dan definisikan masalah
  3. Rumuskan hipotesis, berdasarkan atas penelaahan kepustakaan
  4. Definisikan pengertian-pengertian dasar dan variable-variabel utama
  5. Susun rancangan eksperimen: a) Identifikasi bermacam-macam variable yang relevan. b) Identifikasi variable-variabel non eksperimental yang mungkin mencemarkan eksperimen, dan tentukan bagaimana caranya mengontrol variable-variabel tersebut. c) Tentukan rancangan eksperimennya. d) Pilih subyek yang representative bagi populasi tertentu, tentukan sikap-sikap yang masuk kelompok eksperimen. e) Terapkan perlakuan. f) Pilih atau susun alat untuk mengukur hasil eksperimen dan validasikan alat tersebut. g) Rancangkan prosedur pengumpulan data, dan jika mungkin lakukan pilot atau trial run test untuk menyempurnakan alat pengukur atau rancangan eksperimennya. h) Rumuskan hipotesis nolnya
  6. Lakukan eksperimen
  7. Aturlah data kasar itu dalam cara yang mempermudah analisis selanjutnya; tempatkan dalam rancangan yang memungkinkan memperhitungkan efek yang di perkirakan akan ada
  8. Terapkan test signifikansi untuk menentukan taraf signifikansi hasilnya
  9. Buatlah interpretasi mengenai hasil testing itu, berkan diskusi seperlunya, dan tulislah laporannya 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar