Tampilkan postingan dengan label SOSIAL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SOSIAL. Tampilkan semua postingan

Selasa, 03 Juli 2012

Kisah Orang Sukses

Jakarta - Pernahkah Anda berharap ingin berhenti dari pekerjaan sekarang dan mewujudkan mimpi Anda? Bisa saja nasib baik berpihak Anda, seperti orang-orang ini. Mereka bisa mendulang sukses setelah meninggalkan pekerjaan yang memberikan mereka gaji tetap.

Kesuksesan setelah berhenti dari pekerjaan kantoran Anda memang bukan jaminan. Namun untuk beberapa orang bisa beruntung setelah mengatakan 'Saya berhenti". Dengan kerja keras dan kebulatan tekad, mereka kini bisa berbalik mendulang sukses.

Berikut kisah sukses orang-orang setelah berhenti dari pekerjaannya. Orang-orang ini bisa mendulang jutaan dolar dan menciptakan kekayaannya sendiri. Berikut 10 orang-orang beruntung itu, seperti dikutip dari CNBC, Rabu (26/1/2012).

1. Shep dan Ian Murray, Vineyard Vines



Dua bersaudara, Shep dan Ian Murray ini merasa frustasi dengan pekerjaan mereka di belakang meja pada sebuah perusahaan di Manhattan. Shep Murray sebelumnya adalah seorang Account Executive di sebuah perusahaan periklanan, sementara Ian Murray bekerja di sebuah perusahaan public relation kecil. Pada tahun 1998, Shep Murray mengundurkan diri, disusul saudaranya 10 menit kemudian.

Mereka selanjutnya mengambil tunai dari kartu kredit untuk mulai mendirikan Vineyard Vines, sebuah dasi yang berbasis di Martha's Vineyard. Ide mereka mengambil uang tunai dari kartu kredit sempat dicemooh dan dinilai bodoh. 

Pada awalnya, mereka menjual dasi-dasi itu di tas ransel, di pantai, di kapal dan di bar. Mereka menjual habis 800 dasi dalam pekan pertama. Mereka dengan cepat memasannya lagi, membayar utang dan pindah ke kantor pertamanya. Satu dekade kemudian, bisnis mereka kini meliputi seluruh clothing line.

Saat ini ada 18 toko ritel Vineyard Vine di seluruh negara, dan jaringannya dapat ditemukan di hampir 500 toko. Vineyard Vine diperkirakan mampu mencetak penjualan hingga US$ 100 juta pada tahun 2011. 

2. Rick Wetzel dan Bill Phelps, Wetzel's Pretzels



Rick Wetzel dan Bill Phelps dulunya sama-sama bekerja di Nestle ketika konsep Wetzel's Pretzels terlahir. Keduanya sedang dalam perjalanan bisnis ketika Wetzel mengatakan kepada Phelps tentang ide istrinya untuk membuat pretzel yang besar dan lembut dan dijual di mal. Malam itu, mereka duduk di bar dan menggambarkan rencana bisnisnya pada sebuah kain serbet.

Wetzel kemudian menjual Harley Davidson miliknya untuk mendanai bisnis yang dijalankannya di waktu senggang itu. Mereka menggandeng partner untuk menciptakan resep di dapur Phelp. Dan ketika waktunya tiba untuk membuka toko, mereka mencoba meyakinkan pemilik mal untuk datang ke rumah mereka dan mencoba kreasinya. Dan ternyata pemilik mal itu menyukai rasanya, sehingga mau menyewakan tempat untuk toko pertama Wetzel's Pretzels. 

Itu adalah tahun 1994. Setahun kemudian, Wetzel dan Phelps mendapatkan keberuntungannya ketika mereka mendapatkan beberapa paket penawaran (untuk berhenti) dari Nestle. Mereka membuka lagi beberapa toko sebelum memutuskan untuk mewaralabakannya pada tahun 1995. Saat ini tercatat ada 250 toko Wetzel's Pretzel di seluruh AS, dengan lokasi di Jepang dan India diharapkan dibuka pada tahun ini. Penjualan di seluruh wilayah diperkirakan mencapai US$ 100 juta dengan pertumbuhan penjualan mencapai 9% pada tahun 2011. 

3. Terry Finley, West Point Thoroughbreds



Terry Finley menyelesaikan tugas militernya pada tahun 1990 ketika dia dan istrinya, Debbie kemudian membeli kuda seharga US$ 5.000. Kuda yang diberi nama Sunbelt itu memenangkan pacuan pertamanya dan Finley pun tersangkut.

"Melakukan apa yang Anda cintai dan membuatnya profesional adalah jauh lebih baik ketimbang hanya sekedar bekerja untuk hidup," jelas Finley.

West Point Thoroughbreds sekarang membeli 20-25 kuda setiap tahun, membentuk kelompok investor yang dapat meraup laba ketika kuda-kudanya menang, mengembangbiakkan dan menjual. Sejak tahun 2007, kuda-kuda mereka telah memenangkan lebih dari 20% pacuan, sehingga membuat mereka bisa meraup US$ 16 juta. Penjualan tahunan mereka mencapai US$ 7 juta.

4. Dana Sinkler dan Alex Dzieduszycki, Terra Chips



Dana Sinkler dan Alex Dzieduszycki sebelumnya bekerja untuk chef bintang, Jean-Georges Vongerichten di restoran bintang empatnya, Lafayette di New York. Mereka kemudian memutuskan berhenti dan memulai bisnia ketering pertamanya. Mereka ingin menciptakan sebuah sajian khusus untuk disajikan di bar, namun mereka ingin sesuatu yang berbeda dari elaborasi satu piringan penuh sayuran atau crudité platters, yang populer pada saat itu. Jadi pada tahun 1990, mereka bereksperimen dengan menggoreng sayur-sayuran di dapur apartemen kecil Sinkler.

Dan ternyata keripik sayur-sayuran kreasi mereka 'Terra Chips' menjadi sangat populer dan bisa dijual di toko. Sebuah perusahaan swasta membeli 51% saham mereka pada tahun 1995, dan pada tahun 1998 Hain Celestial membeli Terra Chips sebagai bagian dari kesepakatan senilai US$ 80 juta dengan 3 perusahaan lain. Pada saat itu, ujar Dzieduszycki , Terra Chips memiliki penjualan hingga US$ 23 juta.

Sinkler dan Dzieduszycki telah bergerak ke perusahaan baru. Sinkler kini telah memulai bisnis restoran baru yang disebut Hubee D's, sementara Dzieduszycki memulai Julian's Recipe, yang menjual waffle beku. 

5. Adam Lowry dan Eric Ryan, Method



Adam Lowry dulunya bekerja sebagai ilmuwan iklim, sementara Eric Ryan bekerja di bidang periklanan. Keduanya memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan mengembangkan bisnis produk pembersih yang ramah lingkungan, Method. Pada saat itu tidak banyak pilihan untuk produk kebersihan yang tidak mengandung unsur-unsur kimia berbahaya. Sehingga dua orang yang berteman baik sejak anak-anak itu mulai melakukan riset dan Lowry bahkan mencampur bahan kimia di bak cuci apartemen mereka.

Mereka juga menarik uang tunai dari kartu kredit, dan menggabungkan dana hingga US$ 200.000 dari keluarga, teman dan memulai Method pada tahun 2000. Method telah menjadi sebuah perusahaan swasta dengan pertumbuhan paling cepat di Amerika dengan produk sekitar 100 mulai dari sabun tangan hingga sabun cuci piring dan pembersih kamar mandi. Pendapatan kotor perusahaan itu diperkirakan mencapai US$ 100 juta. 

Minggu, 01 Juli 2012

GENDER


Istilah gender yang digunakan, khususnya oleh Kantor Menteri Negara Urusan Peranan Wanita adalah “interpretasi mental dan kultural terhadap perbedaan kelamin yakni laki-laki dan perempuan”. Gender biasanya dipergunakan untuk menunjukkan pembagian kerja yang dianggap tepat bagi laki-laki dan perempuan.

Dalam Webster’s New World Dictionary (1984), gender diartikan sebagai “perbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan dilihat dari segi nilai dan tingkah laku”. Dalam Women’s Studies Encyclopedia (Vol I:153) diartikan sebagai “suatu konsep kultural yang berupaya membuat pembedaan dalam hal peran, perilaku, mentalitas dan karakteristik emosional antara laki-laki dan perempuan yang berkembang dalam masyarakat”.

Definisi yang dikemukakan Peter R.Beckman dan Francine D’Amico, Eds. (1994) mengartikan gender sebagai karakteristik sosial yang diberikan kepada perempuan dan laki-laki. Karakteristik sosial ini merupakan hasil perkembangan sosial dan budaya sehingga tidak bersifat permanen maupun universal. Berdasarkan karakteristik sosial ditetapkan peran untuk laki-laki dan perempuan yang pantas. Akibatnya timbul asosiasi, bahwa dunia publik bersifat maskulin dan pantas untuk pria, dan dunia privat, domestik dan rumah tangga bersifat feminin adalah milik perempuan .

Dari beberapa definisi tersebut tampak bahwa gender bukanlah hal yang kondrati tapi hasil konstruksi sosial dan budaya, dan manifestasinya di setiap masyarakat bisa saja berbeda. Perbedaan gender termanifestasikan dalam berbagai bentuk ketidak adilan sebagai berikut ini:

1. Marginalisasi. Ini terjadi di tempat kerja, rumah tangga, masyarakat atau kultur, bahkan negara. Sumber marginalisasi bisa berasal dari kebijakan pemerintah, tafsiran agama, keyakinan, tradisi dan kebiasaan atau bahkan asumsi ilmu pengetahuan .

2. Subordinansi. Ini berkaitan dengan anggapan bahwa perempuan itu irrasional atau emosional sehingga perempuan dianggap tidak bisa tampil memimpin. Dalam keluarga yang terbatas secara ekonomi, masih ada yang memutuskan anak laki-laki mendapat prioritas utama untuk disekolahkan. Akibatnya, kondisi ini memunculkan sikap yang menempatkan perempuan pada posisi yang tidak penting.

3. Stereotipe, berkaitan dengan pelabelan terhadap kelompok tertentu. Misalnya, pelabelan yang berawal dari asumsi bahwa perempuan bersolek untuk menarik perhatian lawan jenis, sehingga setiap ada kasus pelecehan maupun kekerasan, selalu dikaitkan dengan stereotip ini. Bahkan jika ada perkosaan yang dialami oleh perempuan, masyarakat cenderung menyalahkan korbannya. Masyarakat beranggapan bahwa tugas utama perempuan adalah melayani suami.

4. Tindak Kekerasan terhadap fisik maupun integritas mental seseorang. Bentuk yang bisa dikategorikan kekerasan gender antara lain : (a) pemerkosaan terhadap perempuan, termasuk perkosaan dalam perkawinan; (b) tindakan pemukulan dan serangan fisik; (c) penyiksaan yang mengarah pada organ alat kelamin, misalnya penyunatan terhadap anak perempuan; (d) pelacuran, merupakan bentuk kekerasan yang diselenggarakan oleh suatu mekanisme ekonomi yang merugikan perempuan; (e) pornografi, yang termasuk kekerasan non fisik, yakni pelecehan terhadap kaum perempuan, di mana tubuh perempuan dijadikan obyek demi keuntungan seseorang atau sekelompok orang; (f) pemaksaan sterilisasi dalam program Keluarga Berencana; (g) kekerasan terselubung (molestation), yakni memengang atau menyentuh bagian tertentu dari tubuh perempuan tanpa kerelaan si pemilik tubuh; (h) pelecehan seksual (sexual and emotional harassment) yang bisa dikategorikan ke dalam beberapa bentuk, yakni: menyampaikan lelucon jorok dan vulgar, menyakiti atau membuat malu seseorang dengan omongan kotor, menginterogasi seseorang tentang kehidupan atau kegiatan seksualnya atau kehidupan pribadinya; meminta imbalan seksual dalam rangka janji untuk mendapatkan kerja atau promosi lainnya. Dilihat dari situsnya, kekerasan dapat dibedakan menjadi kekerasan domestik dan kekerasan publik. Kekerasan domestik terdiri dari tiga jenis, yaitu : intimate violence, private violence dan family violence. Kekerasan publik meliputi segala bentuk pelecehan seksual dan serangan seksual yang dilakukan di tempat-tempat publik. Dalam masyarakat modern, bentuk-bentuk kekerasannya lebih kompleks, tidak saja bersifat fisik tetapi juga psikologis. Tidak juga hanya bersifat seksual personal, tetapi juga struktural, misalnya pelecehan seksual, pelacuran dan pornografi.

5. Beban Kerja. Pekerjaan domestik rumah tangga dianggap lebih cocok bagi perempuan, dinilai lebih rendah dan dikategorikan bukan produktif dibandingkan dengan pekerjaan lelaki yang berada di wilayah publik sehingga tidak diperhitungkan dalam statistik ekonomi. Keadaan menjadi berat bila perempuan juga bekerja di wilayah publik karena mereka memikul beban kerja ganda. Di pihak lain, kaum laki-laki tidak diwajibkan secara kultural untuk menekuni berbagai pekerjaan domestik sehingga mereka hanya mempunyau beban tunggal.


II.2 Pelanggaran Kesusilaan

Dalam KUHP, kejahatan kesusilaan yang berkaitan dengan tindak kekerasan itu antara lain mencakup pornografi, perbuatan cabul, perkosaan, pelacuran, perdagangan wanita, aborsi, maupun penggunaan anak di bawah umur untuk pekerjaan berbahaya. Bila dikaitkan dengan permasalahan gender, pelanggaran kesusilaan erat kaitannya dengan tindak kekerasan fisik maupun integritas mental seseorang dan cenderung merupakan kekerasan publik.

Kasus-kasus tindak kekerasan tersebut , dari tahun ke tahun semakin berkembang kuantitas maupun kualitasnya. Pada awal tahun 70 an, pornografi masih sebatas gambar-gambar perempuan dalam majalah-majalah hiburan dengan menggunakan pakaian renang. Buku-buku ataupun gambar-gambar pornografi beredar secara sembunyi-sembunyi sehingga untuk memperolehnya cukup sulit. Pelacuran terkonsentrasi di tempat-tempat tertentu dan seringkali terselubung, kasus-kasus perkosaan terjadi antar orang yang sudah dewasa, aborsi dan perdagangan wanita masih sangat terselubung sehingga sulit untuk menditeksinya.

Kini, pornografi sudah menjadi makanan sehari-hari yang mudah didapat kapan saja dan oleh siapa saja. Mulai dari majalah, novel maupun tabloid kuning yang dijajakan di pinggir jalan, film-film biru, telepon sex (party-line), hingga situs porno di internet, dengan mudah dapat diperoleh. Pelacuran bahkan ditawarkan melalui iklan-iklan media cetak seperti layaknya barang dagangan. Perbuatan cabul dan perkosaan dilakukan tidak hanya pada orang dewasa tapi juga pada anak-anak di bawah usia 10 tahun dan dilakukan oleh orang-orang yang sudah dikenal dekat bahkan di antara anggota keluarga.Beberapa kasus perkosaan berakhir dengan pembunuhan. Aborsi sudah bukan “barang aneh” lagi. Perdagangan wanita dewasa maupun anak-anak untuk tujuan pelacuran dilakukan hingga ke mancanegara, bahkan di beberapa daerah diduga dibantu keluarganya, oknum aparat pemerintah setempat maupun oknum aparat kepolisian. Kehidupan seks di kota metropolitan bahkan menawarkan gaya hidup baru, seperti tukar pasangan, nudies party, dan lain-lain.

Rabu, 17 Agustus 2011

Perilaku Durhaka Orang Tua Kepada Anak

1.   Salah memilihkan calon ibu/ayah

2.   Menafkahi anak dari hasil yang haram

3.   Mengajak anak pada kemusrikan

4.   Merintangi anak beragama dengan benar


5.   Menelantarkan nafkah anak

6.   Menelantarkan pendidikan agama anak
 

7.   Menempatkan anak dilingkungan yang rusak

8.   Memaksakan anak menikah dengan orang yang tidak disukai

9.   Merintangi anak menikah

10.  Memperlakukan anak tidak adil

11.  Membiasakan hal-hal buruk kepada anak

12.  Menyerahkan asuhan anak kepada non muslim

13.  Membebani anak dengan tugas-tugas di luar kemampuannya

14.  Menghilangkan hak waris anak

15.  Melahirkan anak diluar nikah

16.  Membiasakan anak boros

17.  Menciptakan suasana maksiat di lingkungan rumah

18.  Memberikan nama yang buruk kepada anak

19.  Tidak mengakui sebagai anaknya

20.  Membunuh anak